KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan geostrategi/ketahanan
nasional indonesia dengan baik dan lancar. Penulisan paper ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah kewarganegaraan yaitu bapak I
Gusti Bagus Wirya Agung, S.Psi., MBA
Paper ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca terhadap geostrategi/ketahanan nasional indonesia. Pemahaman
tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta
penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini .
Paper
geostrategi/ketahanan
nasional indonesia ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana
sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dengan makalah ini,
diharapkan pembaca dapat memahami mengenai geostrategi/ketahanan nasional
indonesia.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen
pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah geostrategi/ketahanan
nasional indonesia. Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam
penyusunan paper ini.
Semoga paper
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan paper pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.
Bukit Jimbran, 05 April 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah..................................................................................2
1.3
Tujuan....................................................................................................2
1.4 Batasan
Masalah.....................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian
geostrategi............................................................................3
2.2 Fungsi geostrategi...................................................................................3
2.3 Contoh geostrategi..................................................................................4
2.4 Geostrategi Indonesia dalam kepentingan
teritorial...............................5
2.5 Konsepsi geostrategi...............................................................................6
2.6 Asas – asas ketahanan nasional Indonesia.............................................8
2.7 Sifat ketahanan nasional.........................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1
Kesimpulan...........................................................................................10
3.2
Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Refleksi perkembangan konteks dunia
terkait dengan sejarah, struktur kemasyarakatan suatu negara dalam situasi dan kondisi
tertentu sangat menentukan konstelasi geopolitik dan geostrategi kebijakan
politik suatu negara dalam suatu interaksi tatanan dunia yang sangat kompleks.
Interaksi banyak negara tersebut memiliki hubungan struktural dan hierarkis
yang kompleks, misalnya hubungan Utara-Selatan terkait dengan pertumbuhan yang
tidak seimbang yang mana mayoritas negara-negara Utara ialah negara maju yang
unggul dalam bidang informasi, penguasaan teknologi, dengan struktur masyarakat
yang mudah menerima perubahan (dinamis dan terbuka). Sedangkan sebagian besar
negara di belahan Selatan ialah negara berkembang dan terbelakang baik dalam
aspek ekonomi, teknologi, informasi, dengan struktur masyarakatnya yang
cenderung tertutup (isolasionis). Dalam perkembangan negara yang demikian,
negara yang lebih unggul cenderung menggantikan negara yang mengalami
kemerosotan sehingga selalu terdapat kecenderungan jatuh bangunnya suatu
supremasi, dicontohkan jatuhnya supremasi Inggris Raya bersamaan dengan
diakuinya hegemoni Amerika Serikat, hingga sekarang dikenal dengan kebangkitan
Asia melalui perekonomian Chna dan India yang menyaingin Amerika Serikat dan
Jepang. Peran perekonomian yang menggnati secara parsialkonsep hardpower militer,
angkatan laut yang mendominasi pasca Revolusi Industri Inggris dan pasca Perang
Dingin, menjadikan tatanan dunia lebih bersifat multipolar daripada bipolar
maupun unipolar. Peranana ekonomi dan munculnya isu-siu baru yang menarik
perhatian negara-negara secara keseluruhan seperti isu lingkungan dan pemanasan
global, mengakibatkan peranan aktor lain seperti organisasi internasional,
rezim internasional, serta perusahaan internasional mutlak diperlukan untuk
melengkapi fungsional peranan negara. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
konseptualisasi “Geopolitik” yang sarat dengan perlombaan militer, politik
ekspansi, dan kewilayahan kehilangan esensi, meskipun tidak sepenuhnya,
digantikan oleh konseptualisasi “Geopolitics’ yang lebih luas dalam beragam
aspek.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang di maksut dengan goestrategi ?
2.
Bagaimana
geostrategi di lakukan?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksut geostrategi
2.
Untuk
mengetahui bagaimana cara geostrategi di lakukan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Geostrategi
Geostrategi merupakan strategi dalam
memanfaatkan kondisi geografi negara untuk menentukan tujuan, kebijakan.
Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan untuk mencapai tujuan politik.
Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita proklamasi. Geostrategi
juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi bangsa dlm masyarakat majemuk
dan heterogin.
Geostrategic adalah strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan,
tujuan dan sarana – sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia,
serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang
tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan Geostrategi Indonesia
dirumuskan dalam wujud konsepsi ”ketahanan nasional” Ketahanan nasional
merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisikan keuletan dan ketangguhan,
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam mengatasi
dan menghadapi segala ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasional.
2.2
Fungsi Geostrategi
Fungsi dan sifat Geostrategi Ketahanan Nasional sebagai
berikut :
1. Sebagai daya tangkal dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan.
2. Sebagai pengarah pengembangan kekuatan bangsa. Untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi kekuatan bangsa dalam yang meliputi bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, ketahanan nasional berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersekior, dan multidisipliner.
Ketahanan nasional memiliki sifat sebagai berikut :
1. Sebagai daya tangkal dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan.
2. Sebagai pengarah pengembangan kekuatan bangsa. Untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi kekuatan bangsa dalam yang meliputi bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, ketahanan nasional berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersekior, dan multidisipliner.
Ketahanan nasional memiliki sifat sebagai berikut :
1.
Manunggal.
2.
Mawas
kedalam.
3.
Kewibawaan.
4.
Berubah
menurut waktu.
5.
Tidak
membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan.
6.
Percaya
pada diri sendiri.
7.
Tidak
tergantung kepada pihak lain.
Konsep sifat ketahanan nasional
berlapis adalah suatu konsepsi membangun ketahanan nasional yang dapat dimulai
dengan membangun ketahanan individu/ pribadi, ketahahan keluarga, ketahanan
wilayah/daerah, dan ketahanan nasional.Ketahanan pribadi/ individu dalam
interaksinya yang dinamis akan menumbuhkan ketahanan keluarga yang kuat
diharapkan akan menumbuhkan ketahanan lingkungan yang kuat pula, dan untuk pada
gilirannya menumbuhkembangkan ketahanan daerah/wilayah. Kemudian ketahanan
daerah/ wilayah yang kuat dan baik pada akhirnya mehghasilkan kondisi ketahanan
nasional yang tangguh. Dengan demikian ketahanan nasional individu pribadi
sebagai tumpuan (stronghold) membangun ketahanan nasional.
2.3
Contoh Geostrategi
1.
Kasus
timor- timur
Angkatan bersenjata Indonesia
memasuki Timor Timur pada bulan Desember 1975 dan kawasan ini menjadi satu
dengan Republik Indonesia di tahun 1976.Hal ini menyebabkan perdebatan di
Australia. Di samping itu, kematian limawartawan Australia di Timor Timur di
tahun 1975 telah menjadi perhatianmasyarakat Australia dan media. Namun pada
akhirnya Australia mengakuikedaulatan Indonesia atas Timor Timur secara de jure
tahun 1979. Namundinamika politik dalam negeri Indonesia telah berubah secara
dramatis denganjatuhnya Pemerintahan mantan Presiden Soeharto. Pada tanggal 30
Agustus1999, melalui jajak pendapat, rakyat Timor Timur memilih merdeka
(78.5%).Pengumuman hasil pemilihan umum tersebut diikuti dengan kekerasan
yangmeluas oleh unsur-unsur pro-integrasi.
2.
Integrasi
Timor Timur 1976
Pada tahun 1975, ketika terjadi
Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di Timor Leste,
Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dariPemerintah Pusat di Portugal untuk
mengirimkan bala bantuan ke Timor Lesteyang sedang terjadi perang saudara, maka
Lemos Pires memerintahkan untukmenarik tentara Portugis yang sedang bertahan di
Timor Leste untukmengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau
Atauro. Setelahitu FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan
Timor Lestesebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November
1975.Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketikaterjadi
kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September,Oktober dan
November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000penduduk sipil
(sebagian besarnya wanita dan anak2 karena para suami merekaadalah pendukung
faksi integrasi dengan Indonesia). Berdasarkan itulah,kelompok pro-integrasi
kemudian mendeklarasikan integrasi dengan Indonesiapada 30 November 1975 dan
kemudian meminta dukungan Indonesia untukmengambil alih Timor Leste dari
kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
2.4
Geostrategi Indonesia Dalam Kepentingan Teritorial
Indonesia tentu patut mewaspadai
perkembangan yang terjadi terutama di kawasan Asia Pasifik. Sebab konsekuensi
letak geografis Indonesia di persilangan jalur lalu lintas internasional, maka
setiap pergolakan berapapun kadar intensitas pasti berpengaruh terhadap
Indonesia. Apalagi jalur suplai kebutuhan dasar terutama minyak beberapa negara
melewati perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak dari Timur Tengah dan Teluk
Persia ke Jepang dan Amerika Serikat, misalnya, seIndonesiar 70% pelayarannya
melewati perairan
Indonesia.
Karenanya sangat wajar bila berbagai
negara berkepentingan mengamankan jalur pasokan minyak ini, termasuk di
perairan nusantara, seperti, Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat
Makasar, Selat Ombai Wetar, dan lain-lain. Pasukan Beladiri Jepang secara
berkala dan teratur mengadakan latihan operasi jarak jauh untuk mengamankan
area yang mereka sebut sebagai "life line," yakni, radius sejauh 1000
mil laut hingga menjangkau perairan Asia Tenggara. Hal yang sama juga dilakukan
Cina, Australia, India, termasuk mengantisipasi kemungkinan terjadi penutupan
jalur-jalur vital tersebut oleh negara-negara di seIndonesiarnya (termasuk
Indonesia.)
Keberadaan Indonesia dipersilangan
jalur pelayaran strategis, memang selain membawa keberuntungan juga mengandung
ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila
beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan
kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian
efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan sepihak selat
Sunda dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara
bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang,
Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan
teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah perairan ini
harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan
internasional.
2.5
Konsepsi Geostrategi
Suatu strategi memanfaatkan kondisi
geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tuj-nas
(pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi
Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk
mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan
heterogen berdasarkan Pemb dan UUD 1945.
Geostrategi Indonesia dirumuskan
dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahan
nasional Ketahanan Nasional mrpk kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang datang dari
luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun tidak langsug membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja
melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and
security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.
Konsepsi dasar ketahan nasional Model Astagatra merupakan perangkat
hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan
memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional sebagai
berikut :
1.
Tiga
aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a.
Gatra
letak dan kedudukan geografi
b.
Gatra
keadaan dan kekayaan alam
c.
Gatra
keadaan dan kemampuan penduduk
2.
Lima
aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
a.
Gatra
ideology
b.
Gatra
Politik
c.
Gatra
ekonomi
d.
Gatra
social budaya
e.
Gatra
pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra
secara komprehensif dan integral.
2.6
Asas- Asas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas Ketahanan Nasional Indonesia
adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan
Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri Dri :
1.
Asas
Kesejahteraan dan Keamanan, kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi
tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan
esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai
intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan
keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak
mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh
mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada,
berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter
tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2.
Asas
komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu, sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional
mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan
terpadu (komprehensif integral).
3.
Asas
mawas ke dalam dan mawas ke luar, sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan
segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem
kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam
prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun
negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar. Mawas ke dalam
bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri
berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan
kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. 9 Hal itu tidak berarti
bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit
(chauvinisme). Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut
berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar
negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan
nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak
keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi
dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
4.
Asas
kekeluargaan, asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan
yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga
agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling
menghancurkan.
2.7
Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
1.
Mandiri,
ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekutan sendiri.
2.
Dinamis,
ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat dan menurun, tergantung
pada situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya.
3.
Wibawa,
makin tinggi tingkat ketahan nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai
kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara
Indonesia.
4.
Konsultasi
dan Kerjasama, konsep Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sifat
konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling
menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Geostrategi
merupakan seuatu tindakan yang di dasari oleh hakikat ketahanan negara yang
mewujudkan ciri ciri proklamasi serta mencapai tujuan-tujuan wawasan
nusantara yang telah di tetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan,ketentraman,dan
keamanan bagi bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina
kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia. Geostrategi
merupakan metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Geostrategi
Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan
integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia, megingat
kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara
Indonesia, maka geostrategi Indonesia
dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.
3.2
Saran
Konsep geostrategi ini hendaknya
terus diterapkan dan dikembangkan sebagaimana mestinya, bahkan akan lebih
baik bila di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Cohen, Saul Bernard. 2002.
“Geopolitics of The World System”. London: Rowman and Littlefield Publishers
Flint, Colin.
2007. “Introduction to Geopolitics”.. London: Routledge
Marieke, Peters. 2006. “Geopolitics:
From European Supremacy to Western Hegemony”.
Short, Jhon
Rennie. 2002. “An Introduction to Geographical Politics”.
Ichlasul Amal,Armaidy Armawi
(ed),1996; Sumbangan ilmu Sosial Terhadap Ketahanan Nasional, Gadjah
Mada University Press,Yogyakarta.
Sunardi, RM, 2004, Pembinaan Ketahanan Bangsa, PT.Kuaternita
Adidarma,Jakarta.
Nasution,A H, 1977, Sishankamrata/ Ketahanan Nasional, Jakarta,
Mimeo, Jakarta.
Santoso, Budi, SS,2002; Peranan Para Pemimpin dan Patriot Bangsa Dalam
Mempertahankan Kelangsungan Hidup Bangsa dan Negara; Jurnal Ketahanan
Nasional, Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps-UGM, Yogyakarta.
Sumodiningrat, Gunawan, 2001 ;Pembangunan Ekonomi dan Integrasi Bangsa;Jurnal
Ketahanan Nasional, Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps – UGM , Yogyakarta.
Suryohadiprojo,Sayidiman,2001,; Integrasi Bangsa”, Jurnal Ketahanan
Nasional, Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps-UGM, Yogyakarta.
Contoh Kasus
Ketahanan Nasional (BUDAYA NASIONAL DI ERA GLOBALISASI )
Bangsa
Indonesia adalah bangsa luas dan besar yang memiliki sekitar 17.000 buah
pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil dari Sabang di Sumatera sampai Merauke
di Papua. Bangsa Indonesia juga memiliki sekitar 300 suku bangsa
atau etnik dengan berbagai budaya dan adat istiadat yang berbeda antara satu
suku bangsa dengan suku bangsa lainnya.
Pada
era globalisasi saat ini, mengelola suatu bangsa yang luas dan besar seperti
bangsa Indonesia tentu bukan merupakan hal yang mudah. Tantangan globalisasi
menjadi bagian dari tantangan yang bersifat eksternal selain dari tantangan,
bahkan ancaman yang berasal dari keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang
bersifat internal. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu sebab
semakin cepatnya terjadi perubahan pada masyarakat suatu bangsa. Teknologi
informasi menjadi terbuka dan bahkan seolah-olah telah menjadi kebutuhan primer
bagi masyarakat saat ini sehingga masyarakat yang belum memiliki kemampuan
teknologi informasi dinilai belum mengikuti perkembangan globalisasi. Tentu
globalisasi melalui teknologi informasi tersebut juga memberikan hal-hal yang
positif tetapi banyak juga ada hal-hal yang negatif. Maka, masyarakat dan
bahkan bangsa Indonesia harus mampu melakukan filterisasi terhadap perkembangan
teknologi informasi tersebut sehingga tidak memberikan dampak negatif pada
masyarakat. Misalnya, gambar-gambar yang masuk dalam katagori pornografi yang
gampang diakses menjadi ancaman serius generasi muda.
Pada
dasarnya, perkembangan teknologi informasi (internet) ini dapat dimanfaatkan
untuk media pengembangan budaya nasional. Bangsa Indonesia memiliki kesempatan
yang besar untuk mempublikasikan atau bahkan mempromosikan semua budaya
nasional Bangsa Indonesia untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
Banyak hal yang dapat dimanfaatkan melalui yang terkait dengan budaya nasional.
Kita bersyukur karena batik telah di tetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari
kebudayaan dunia. Sehingga tanggal 2 Oktober telah ditetapkan sebagai “Hari
Batik se-Dunia”. Kita harus berbangga karena Indonesia di kenal sebagai negara
batik yang juga sudah menjadi bagian dan bahkan menjadi mata pencaharian
masyarakat kita. Semoga keberhasilan ini dapat disusul dengan budaya
nasional bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Klaim Negeri
Jiran Yang Serumpun
Telah beberapa
kali negeri Jiran Malaysia membuat panas hati sebagian besar masyarakat
Indonesia. Negara yang mengusung slogan “Truly Asia” itu telah berulang kali
mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai miliknya. Berikut sebagian datanya :
1. Agustus 2007
Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif “Parang Rusak”,
angklung, wayang kulit hingga rendang. Sehingga Sekjen Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar menyatakan bahwa pemerintah telah
mendaftarkan batik dan angklung ke UNESCO, sebagai masterpiece world
heritage. Langkah ini merupakan reaksi setelah munculnya klaim
tersebut.
2. Oktober
2007
Lagu yang
sangat mirip “Rasa Sayang” menjadi soundtrack iklan pariwisata
Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu “Rasa Sayange”. Lagu ini pernah
di-upload di situs resmi pariwisata Malaysia, dan disiarkan oleh
televisi-televisi di Malaysia. Klaim ini menuai kecaman hebat dari masyarakat
Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia sempat berdalih lagu tersebut sudah
terdengar di Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya Indonesia. Sehingga tak bisa
diklaim sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu “Indang Bariang” yang
merupakan lagu asal daerah Sumatera tersebut.
3. 21 November 2007
Para seniman Ponorogo kaget oleh munculnya Tari Barongan yang
sangat mirip Reog Ponorogo. Padahal Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah
mendaftarkan Reog Ponorogo dan mendapatkan Hak Cipta No.026377 pada 11 Februari
2004. Oleh Malaysia, tarian ini diberi nama Tari Barongan. Website
Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia, pernah memampangnya dan
menyatakan tarian itu warisan dari Batu Pahat, Johor dan Selanggor
Malaysia.
4. 25 November 2007
Pada acara “Kemilau Nusantara 2007” di Bandung, Wakil Duta Besar
Malaysia untuk Indonesia, Datuk Abdul Azis Harun, mengancam mengklaim Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Melayu. “Bahasa Melayu adalah Bahasa Malaysia,”
katanya. Ancaman tersebut akan dilaksanakan bila masyarakat dan Pemerintah
Indonesia masih mempermasalahkan klaim Malaysia terhadap lagu “Rasa
Sayange” yang dibuat di Malaysia pada tahun 1907 dan tari Barongan.
5. Juni 2008
Staf Ahli Menko Kesra bidang Ekonomi Kerakyatan dan Informasi
Malaysia, Komet Mangiri mengatakan bahwa Indonesia kalah cepat dari Malaysia
dalam mematenkan batik. Tapi yang berhasil dipatenkan itu hanya motif Parang
Rusak. Adapun motif-motif lainnya berusaha diselamatkan dengan dipatenkan
sejumlah perancang dan Pemerintah Daerah ke Depkumham dan Pemerintah mematenkan
ke UNESCO.
6. Maret 2009
Melihat perkembangan tersebut, Indonesia berupaya mematenkan batik,
keris dan wayang. “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” kata Kabag
Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa Departemen Kebudayaan dan Pariwisata,
Edi Irawan.
7. Agustus 2009
Tari Pendet
menjadi iklan acara Discovery Channel bertajuk “Enigmatic Malaysia”. Setelah
dipersoalkan selama beberapa hari, Discovery Channel akhirnya memunculkan iklan
itu terhitung sejak senin 24 Agustus 2009. Pemerintah Malaysia menyatakan tak
pernah mengklaim Tari Pendet.
Nota
protes dialamatkan kepada Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia.
Isinya uraian kasus-kasus yang terjadi antara kedua negara sejak dua tahun
lalu, gara-gara klaim “Rasa Sayange”, “Indang Bariang”, “Reog Ponorogo”
tersebut membuat marak demontrasi anti Malaysia di Indonesia. Nota protes
dibahas pada sidang kabinet Malaysia, kata Jero Wacik Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata Indonesia. Selanjutnya, dibuat kesepakatan bahwa jika ada karya
budaya yang berada dalam wilayah abu-abu (grey area) dan hendak dijadikan iklan
komersial, harus saling memberitahu. Bila tidak ada pemberitahuan maka itu
adalah pelanggaran etika.
Oleh
karena itu, Ketahanan dan kekuatan nasional sangat menentukan peranan negara
dalam perkembangan dunia internasional. Namun demikian tidak berarti bahwa
suatu negara harus memiliki secara mutlak keseluruhan dari unsur-unsur
ketahanan dan kekuatan nasional tersebut. Selain dari unsur-unsur Ketahanan dan
kekuatan nasional yang dimiliki oleh suatu negara, maka faktor lain
yang sangat mempengaruhi Ketahanan dan kekuatan nasional yang berkaitan dengan
unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan nasional tersebut adalah bagaimana suatu
negara mampu mengelola dan memanfaatkan dari unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan
nasional tersebut. Sehingga suatu negara dapat turut berperan dalam percaturan
dunia internasional.
Budaya
Nasional merupakan aset Bangsa Indonesia yang harus memperoleh perhatian
terutama di era Globalisasi saat ini. Budaya nasional menjadi bagian penting
negara Indonesia yang dapat dikembangankan dan dikelola sebaik-baiknya. Itu
penting agar dapat berfungsi lebih luas tidak hanya sekadar warisan ataupun
adat istiadat masyarakat Indonesia yang dirayakan ataupun dilaksanakan pada
saat peringatan hari Sumpah Pemuda atau hari Pahlawan saja. Budaya nasional harus
menjadi bagian dari aset Bangsa Indonesia yang dapat mendatangkan pendapatan
bagi masyarakat dan negara. Tentunya perlu ada suatu kesadaran secara nasional
dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada semua aspek kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar